2.1 Pengertian Pendekatan
Pengertian pendekatan adalah sebagai tolak ukur untuk mengenal dan memahami semua sikap dan tingkah anak didik atau juga pendekatan dapat diartiakan secara umum adalah sebagai pandangan permaslahan atau sebagai objek kajian yang untuk memahami suatu kejadian yang ada dalam proses belajar mengajar.
2.2 mendesripsikan jenis-jenis pendekatan
A. Pendekatan Ekspository atau Model Informasi
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru. Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah kuliah, cermah, lecture. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menerima dan menangkap informasi yang telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang telah diberiakan pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa menggunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu kegiatan belajar siswa kurang optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan uraian guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang kreatif biasanya dalam memberikaninformasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu, seperti gambar, bagan, grafik dan lain-lain, disamping memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
B. Pendekatan Inquiri atau Discovery
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat memandang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peranan guru lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok dan pemecahan permasalahan dengan bimbingan guru. Pada pendekatan inquiri, tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Berikutnya guru menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka dalam pemecahan masalah. Sudah barang tentu bimbingan dan pengawasan dari guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Pendekatan inquiri dalam mengajar termasuk pendekatan modern, yang sangat didambakan untuk dilaksanakan disetiap sekolah. Adanya tuduhan bahwa sekolah menciptakan kultur bisu, tidak akan terjadi apabila pendekatan ini digunakan.
C. Pendekatan Interaksi Sosial
Pendekatan interksi sosial hampir memiliki kesamaan dengan pendekatan inquiry terutama sosial inquiry. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu sama lainnya sehingga konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat. Oleh sebab itu proses belajar mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan orang lain/siswa lai, mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis, serta menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa. Metode-metode mengajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem solving, metode stimulasi, kerja kelompok dan metode lain yang menunjang berkembangnya hubungan sosial siswa. Pendekatan interksi sosial pada hakikatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi dan hubungan sosial ataun hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Proses belajar pada hakikatnya adalah mengadakan hubungan sosial dalam pengertian siswa berinterksi dengan lingkunganny,berinterksi dengan siswa lain dan berinterksi dengan secara sekelompok.
D. Pendekatan Tingkah laku
Beberapa istilah yang digunakan untuk pendekatan ini antara lain behavior modifacation, behavior therapy, social learning theory. Pendekatan ini menekankan kepada teori tingkah laku sebagai aplikasi dari teori belajarbehavioris. Tingkah individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respon merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku. Teori ini dimulai dari Pavlo dengan teori klasikal conditioning, Thorndike dengan teori instrumental conditioning dan dikembangkan oleh Skiner dengan teori operan conditioning. Paradigma utama dalam proses belajar adalah stimulus respon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar